BAB 3

 Pada kelas VII dan VIII, kalian sudah mengenal berbagai macam aplikasi untuk mengolah kata, angka, gambar, presentasi, dan lain sebagainya. Saatnya di kelas IX ini, kalian berlatih untuk mengombinasikan penggunaan berbagai macam aplikasi dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kalian. Pembuatan sebuah dokumen dapat dianalisis berdasarkan konten yang terdapat pada dokumen tersebut. Ketahuilah bahwa di dunia ini, banyak format dokumen dan banyak pula aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah dokumen. Setelah mempelajari bab ini, kalian mampu memanfaatkan tools (perkakas) yang banyak digunakan untuk menghasilkan dokumen yang berisi teks, data, dan gambar yang dapat dipakai sebagai laporan atau presentasi dan mengomunikasikan ide secara tertulis. Kalian juga akan mampu menganalisis aplikasi yang paling efisien untuk digunakan dalam pembuatan sebuah dokumen, bergantung pada tujuan dan penyajian isi dokumen. Selain itu, kalian akan mampu membuat blog sederhana sebagai ruang pajang digital milik pribadi kalian serta mengelola konten di dalam blog kalian. Kalian juga mampu untuk membuat sebuah video blog atau yang kita sebut sebagai vlog

Pernahkah kalian melihat atau membaca majalah? Halaman majalah biasanya berisi kata, grafik, gambar, foto bahkan tabel dan angka. Menurut kalian, perkakas apa saja yang diperlukan untuk membuat sebuah halaman majalah? Bagaimana langkah-langkah membuat elemen seperti grafik, gambar maupun tabel? Apakah kita memerlukan lebih dari satu aplikasi untuk membuat hal itu?

Pada unit TIK ini, kalian akan lebih banyak belajar tentang bagaimana memanfaatkan berbagai aplikasi, khususnya dalam membuat dokumen yang menunjang tugas kalian dan kelak saat meniti karier di masa yang akan datang. Kalian juga akan belajar tentang ruang digital berupa blog dan vlog. Kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk eksistensi kalian di dunia maya dan kelak akan menjadi jejak digital kalian. Bayangkan, kalian membuat sebuah majalah dinding yang terdiri atas teks, gambar, dan mungkin grafik. Tentunya, kalian akan memikirkan komposisi teks, gambar dan grafik yang digunakan. Semua itu dilakukan agar pembaca dapat dengan mudah mencerna informasi yang disampaikan. Proses berpikir, menelaah, dan menganalisis berbagai konten yang akan dituangkan ke dalam sebuah media penyampaian informasi inilah yang akan dilakukan pada bab ini.

A. Integrasi Konten Aplikasi Perkantoran Penggunaan komputer sudah menjadi rutinitas di zaman sekarang. Hampir tidak ada pekerjaan perkantoran yang tidak berhubungan dengan pembuatan sebuah dokumen. Untuk membuat sebuah dokumen, tentu kalian akan menggunakan aplikasi pengolah kata, pengolah lembar kerja, bahkan sampai menggunakan aplikasi pembuat presentasi. Banyak aplikasi perkantoran yang sudah dikenalkan pada jenjang kelas VII dan VIII. Cobalah mengingat kembali materi tersebut. Aplikasi perkantoran merupakan alat pendukung yang wajib terpasang di komputer kantor. Setidaknya, ada tiga aplikasi perkantoran umum yang sering digunakan, yaitu aplikasi pengolah kata, aplikasi pengolah lembar kerja, dan aplikasi presentasi. Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi-aplikasi tersebut merupakan sebuah keharusan di era digital seperti sekarang.

Banyak aplikasi perkantoran yang dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan membuat sebuah dokumen, mulai dari produk dari Microsoft, Apple atau produk dari OpenOffice. Saat ini, aplikasi perkantoran tersebut juga sudah tersedia dalam format web-apps yang memanfaatkan teknologi cloud. Contohnya ialah Office 365 yang dikeluarkan oleh Microsoft atau Google Suite yang merupakan produk dari Google seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2. Perhatikanlah antarmuka aplikasi pengolah lembar kerja dan aplikasi pengolah kata yang dikeluarkan oleh Apple dan Microsoft seperti diperlihatkan pada Gambar 3.3! Secara garis besar, antarmuka aplikasi tersebut memiliki kesamaan dan dapat dipastikan juga bahwa cara penggunaannya juga banyak kesamaan.

Pengerjaan tugas-tugas sekolah atau perkantoran umumnya adalah membuat dokumen. Pembuatan dokumen mengandung banyak elemen seperti teks, gambar, tabel, dan grafik. Sering kali, kita membutuhkan lebih dari satu aplikasi untuk membuat elemen-elemen dokumen tersebut dan juga untuk menggabungkannya. Tahukah kalian bahwa kalian dapat menggabungkan sebuah elemen dokumen yang kalian buat pada aplikasi pengolah lembar kerja ke sebuah dokumen yang dibuat dengan menggunakan aplikasi pengolah kata? Tujuan pembelajaran materi ini adalah agar kalian dapat menggunakan berbagai macam aplikasi pengolah dokumen (kata, angka, grafik maupun tabel) untuk membuat sebuah dokumen yang tidak hanya terdiri atas satu elemen. Kalian juga akan belajar untuk menganalisis aplikasi apa yang akan kalian gunakan ketika akan membuat sebuah dokumen dengan bentuk tertentu. 

1. Analisis Konten Konten ditentukan oleh tujuan dan juga kepada siapa dokumen ini akan dibaca. Mari, kita bedah satu per satu ciri khas dari setiap aplikasi perkantoran yang sudah kita kenal. Tabel 3.1 menunjukkan jenis aplikasi, contoh aplikasi dan ciri khas konten yang dapat dioleh menggunakan aplikasi tersebut.

Pada awalnya, aplikasi pembuat dokumen memang dibuat khusus hanya untuk satu konten. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan, aplikasi tersebut mulai bertambah fiturnya. Salah satu aplikasi pengolah kata yang populer saat periode awal ialah wordstar. Rilis pada tahun 1978, aplikasi wordstar merupakan pengolah kata yang sangat sederhana. Konten yang bisa dibuat menggunakan wordstar hanyalah konten teks, belum dapat menyisipkan gambar atau grafik.

 Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia akan aplikasi pengolah kata, makin banyak aplikasi dan makin banyak pula fitur yang bermunculan. Saat ini, jarang sekali sebuah dokumen hanya dibuat dengan menggunakan satu konten seperti hanya teks. Sebagai contoh, buku yang kalian sedang baca ini mengandung banyak teks, gambar, dan juga grafik. Pernahkah kalian diminta membuat sebuah laporan yang harus dipresentasikan di depan kelas? Biasanya, laporan ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata. Ketika kalian diminta untuk mempresentasikan laporan tersebut, biasanya, kalian akan menggunakan aplikasi pembuat presentasi.

 Aplikasi yang bisa dipakai antara lain Microsoft Powerpoint, Google slides, Keynote, atau OpenOffice Impress. Tentu saja, dalam membuat presentasi laporan tersebut, kalian tidak bisa langsung menyalin apa yang ada di laporan dalam format dokumen teks seperti Microsoft word atau yang sejenis. Kalian harus membuat ringkasan agar presentasi kalian tidak membosankan. Presentasi, biasanya, dibuat dalam format slides. Sebuah slides.

biasanya berisi poin-poin penting berupa butir-butir. Selain terdapat konten dalam format teks, biasanya, sebuah slide juga memiliki konten pendukung lain seperti gambar, video, infografis, tabel bahkan grafik. Sebenarnya, kalian dapat membuat dokumen laporan keuangan rinci menggunakan Microsoft Word. Namun, ketika melihat struktur data yang ada di laporan keuangan, kalian akan menemukan berbagai bentuk perhitungan. Tentu saja tipe data yang membutuhkan perhitungan ini kurang cocok untuk dibuat dengan menggunakan Microsoft Word. Dibutuhkan aplikasi tambahan berupa kalkulator untuk menghitung data tersebut apabila menggunakan Microsoft Word. Aplikasi pengolah lembar kerja (spreadsheet) seperti Microsoft Excel adalah yang paling efisien untuk membuat dokumen seperti ini. Pernahkah kalian menggunakan gunting untuk memotong bungkus bumbu minyak mi instan? Mengapa kalian menggunakan gunting dan tidak menggunakan pisau? Penggunaan pisau atau gunting memiliki tujuan yang sama, yaitu samasama memotong sesuatu. Namun, tentu pemilihan pisau dan gunting sebagai alat potong sangat bergantung pada kondisi barang yang akan dipotong. Sama halnya dengan pemilihan aplikasi untuk membantu menyelesaikan sebuah pekerjaan pembuatan dokumen.

 Terkadang, kalian perlu menganalisis konten yang menjadi bagian dari dokumen yang akan dibuat. Dengan memerhatikan jenis konten yang ada, kalian perlu menentukan aplikasi yang cocok. Antara satu orang dan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda untuk membuat sebuah dokumen. Oleh karena itu, mungkin untuk kondisi tertentu, kita akan menggunakan aplikasi A; di kondisi lain, kita menggunakan aplikasi B. Tidak masalah menggunakan aplikasi apa pun, yang penting kalian dapat menentukan secara optimal aplikasi yang dapat membuat pekerjaan kalian lebih afisien.

B. Blog

 Kalian sudah bisa membuat dokumen yang berisi berbagai macam konten, mulai dari teks, grafik, tabel, bahkan gambar. Kemampuan membuat sebuah dokumen yang multikonten merupakan kemampuan dasar ketika kalian mau membuat sebuah blog. Definisi blog pada awalnya adalah sebuah tempat di internet (web) berupa catatan harian dari seseorang (log) yang disusun dengan pendekatan waktu atau berupa linimasa (timeline). Blog dipublikasikan melalui internet sehingga orang lain dapat dengan mudah membacanya tanpa harus meminjam catatan secara fisik.

 Blog menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses oleh siapa saja. Siapa pun dapat membuat blog sebagai sarana untuk berekspresi di dunia maya. Blog dapat diisi dengan berbagai macam konten. Saat awal kemunculan blog, kebanyakan konten yang dimasukkan ke dalam blog adalah cerita dari kehidupan penulisnya. Blog memungkinkan seseorang untuk berbagi cerita dalam bentuk tulisan kepada siapa pun di dunia internet. Terdapat dua layanan penyedia blog yang cukup popular di Indonesia, yaitu Blogger dan Wordpress (Gambar 3.6). Kedua layanan ini menyediakan layanan pembuatan blog secara gratis (Gambar 3.7). Selain menyediakan layanan gratis, kedua penyedia blog ini juga menyediakan layanan professional hosting blog yang memungkinkan nama domain menjadi domain pribadi milik setiap pemilik blog.

1. Membuat Blog dengan Blogger Blogger merupakan sebuah layanan blog milik Google. Seperti halnya layanan Google yang lain, kalian dapat menggunakan alamat gmail kalian untuk membuat blog. Berikut adalah langkah untuk melakukan pembuatan blog disadur dari https://support.google.com/blogger/answer/1623800?hl=id

1. Login ke Blogger. 

2. Di sebelah kiri, klik panah bawah .

 3. Klik blog baru. 

4. Masukkan nama blog.

 5. Klik berikutnya.

 6. Pilih URL atau alamat blog.

 7. Klik Simpan.

 2. Mengelola Konten Blog Secara default, tampilan konten blog adalah linimasa. Halaman akan disusun berdasarkan konten yang paling terbaru. Berdasarkan pengalaman kalian dalam membuat berbagai macam konten, sekarang saatnya mulai mengklasifikasikan konten yang kalian buat di blog menjadi kanal-kanal informasi yang lebih tersusun. Penyusunan kategori di blog akan membuat pembaca blog kalian lebih mudah menemukan informasi yang diinginkan.

 Misalkan kalian memiliki hobi memasak, akan sangat memudahkan apabila setiap resep masakan yang kalian tulis di blog, diberi tag atau kategori untuk memudahkan pembaca mencari informasi di blog kalian. Ambil contoh pada blog masakan yang ada di awal. Penulis blog tersebut membuat kategori baru dari setiap resep masakan yang ditulis di blog. Kategorinya disusun berdasarkan bahan utama resep tersebut yaitu ayam, daging sapi, ikan, telur dan sebagainya.

C. Vlog 

Vlog merupakan pengembangan dari blog. Jika blog lebih mengarahkan untuk membaca konten, vlog merupakan blog yang dikemas dalam bentuk video. Istilah vlog berasal dari video blogging yang artinya membuat blog dalam format video. Vlog mulai marak saat ponsel berkamera mulai berkembang, khususnya pada bagian kamera depan. Untuk membuat vlog, kalian harus memiliki alat untuk merekam video seperti smartphone. Untuk hasil yang maksimal, kalian dapat menggunakan aplikasi untuk melakukan editing video. Contoh aplikasi editing video yang bersifat open source ialah openshoot. Aplikasi ini dapat diunduh di https://www.openshot.org/ .

Sebagaimana layaknya blog, vlog dapat dipublikasikan kepada semua orang. Layanan yang dapat digunakan untuk mempublikasi vlog yang telah dibuat salah satunya adalah Youtube. Awalnya, Youtube adalah sebuah perusahan kecil dengan layanan streaming video yang akhirnya diakuisisi oleh Google. Selain sebagai layanan untuk mempublikasikan vlog, Youtube juga menyediakan tutorial untuk belajar membuat konten video di Youtube Creator Academy.

1. Merekam Video

 Jika blog dibuat dengan cara ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata, vlog dibuat dengan melakukan rekaman video. Kalian dapat merekam video dengan mudah menggunakan gawai yang kalian miliki seperti dengan menggunakan smartphone. Kalian dapat melakukan perekaman dengan kamera depan maupun kamera belakang. Untuk merekam video menggunakan smartphone, perhatikan hal berikut.

 a. Ketahui Posisi Mikrofon di Smartphone Sebelum mengambil gambar, pastikan posisi mikrofon di smartphone yang digunakan. Jangan sampai mikrofon tertutup oleh jari kalian. Jangan sampai kualitas gambar yang baik tak didukung dengan audio yang mumpuni sehingga hasil video keseluruhan tak cukup memuaskan dan harus melakukan pengambilan ulang rekaman. 

b. Gunakan Dua Tangan Kalian dapat menggunakan dua tangan untuk mengambil gambar. Hal ini akan meningkatkan stabilitas saat pengambilan gambar. Cara ini dapat meminimalisisr kejadian-kejadian seperti transisi yang kasar atau tiba-tiba serta pengambilan gambar yang bergetar.

c. Hindari Pemakaian Fitur Zoom Digital Agar mendapatkan kualitas gambar yang tidak kabur, hindari penggunaan zoom digital. Fitur zoom digital adalah memperbesar tangkapan gambar dengan melakukan pinch out pada layar ponsel. Dekati objek yang ingin direkam adalah langkah terbaik ketika mengambil gambar dengan menggunakan zoom normal. Pastikan smartphone tetap berada dalam kondisi stabil agar hasil tangkapan gambar tetap sempurna. 

d. Pilih Lokasi dengan Kontras yang Tak Terlalu Tinggi Selalu perhatikan kondisi cahaya saat akan mengambil rekaman. Hasil rekaman tidak akan maksimal apabila pencahayaan terlalu terang atau gelap. Posisikan diri di tempat dengan kontras yang tak begitu tinggi. Perhatikan bahwa posisi sumber cahaya akan sangat mempengaruhi hasil rekaman. 

e. Latih Pengambilan Gambar Tahap yang perlu diulang-ulang ialah tahap berlatih mengambil gambar. Makin sering mengambil gambar dan mendiskusikan hasilnya dengan teman kalian, akan semakin banyak pelajaran yang dapat kalian ambil. Kalian akan mendapatkan transisi yang lebih halus, gambar yang lebih stabil, dan pencahayaan yang baik jika sering berlatih melakukan pengambilan gambar.

2. Proses Editing Video Setelah melakukan perekaman video, hal selanjutnya yang perlu kalian lakukan ialah melakukan proses editing. Untuk melakukan proses editing, kalian dapat menggunakan aplikasi desktop maupun smartphone. Saat ini, terdapat juga layanan cloud untuk melakukan editing video. Kalian dapat mengunjungi halaman https://studio.youtube.com/ untuk mencobanya.

No comments:

Post a Comment

Today's story

 hello everyoneđź‘‹ Aku akan menceritakan kegiatan ku kemarin pagi sampai menjelang malam,disclaimer guys kemarin pada tanggal 14 hari kamis a...